Kloset Ramah Lingkungan Untuk Desa Yang Sehat
Oktober 21, 2025Pijat Tradisional Menjadi Berkat
Seorang Ibu di Desa Tanaraing bernama Padji Djera atau biasa disapa Mama Hen Sumba adalah seorang dukun terlatih yang memiliki keterampilan turun temurun dari orang tuanya. Mama Hen cukup terkenal baik di Desanya maupun desa-desa tetangga, karena sering membantu orang sakit, ibu hamil, ibu bersalin dengan keterampilan yang dimiliki tersebut. Mama Hen selama ini senang membantu orang-orang walaupun hanya mendapatkan ucapan terimakasih atau disuguhkan segelas kopi.
Pada akhir bulan Juli 2023, UPKM/CD Bethesda menyelenggarakan Pelatihan Pijat Tradisional dengan salah satu peserta adalah Mama Hen. Pada awalnya beliau merasa berlawanan dengan keahlian yang dimiliki, tetapi beliau mengikuti proses pelatihan tersebut. Beliau senang dan merasa metode pijat yang dilatih lebih simpel, praktis, mudah dipraktekkan, tidak mengeluarkan tenaga yang banyak dan cara memijatnya membuat pasien lebih nyaman dan tidak meninggalkan rasa sakit dari bekas tangan.
Menurut Mama Hen, cara mengurut yang dilakukan selama ini tidak berdasarkan titik-titik yang tepat. Contohnya saat mengurut kaki dari atas kebawah dan tidak beraturan, dan terkadang walaupun pasien sudah merasa sakit, malah tambah ditekan dan tidak mengenal titik-titik tekan.
Setelah selesai pelatihan Pijat Tradisional Mama Hen justru makin dikenal dan pelayanan untuk memijat semakin meningkat, sehingga beliau melayani hingga di Kota Waingapu. Dalam rangka meyambut HUT RI 17 Agustus 2023 yang lalu, Mama Hen diminta oleh Dinas Kesehatan Sumba Timur untuk melakukan pelayanan pijat di depan Rumah Jabatan Bupati Sumba Timur bagi para pejabat yang mengikuti pawai karnaval. Dari kegiatan itu Mama Hen dikenal oleh pejabat kantor terkait, dan juga diminta untuk melakukan pemijatan di rumah.
Ketika bertemu Mama Hen di Desa Tanaraing dia bersyukur dengan keterampilan pijat yang diperoleh dari CD Bethesda YAKKUM karena dapat meningkatkan keterampilan yang dimiliki dan semakin dikenal oleh orang banyak. Tidak hanya masyarakat biasa melainkan pejabat di kota dan setiap pasien yang dilayani merasa puas karena setelah dipijat mereka merasa nyaman dan tidak merasa sakit badan. Saat ini Mama Hen sudah menerapkan tarif pelayanan, tidak seperti awal hanya sekedar ucapan terimakasih. Nda dukun angnga akka tapi ningu hurat nggu (Saya bukan pemijat abal-abal tapi pemijat profesional yang bersertifikat), kata Mama Hen.
Semenjak pelatihan bersama dengan UPKM/CD Bethesda YAKKUM, Mama Hen menjadi viral di lingkungan Desa Tanaraing dengan talenta yang dimiliki. Banyak pasien yang datang ke rumah Mama Hen mulai dari bayi balita, orang dewasa, ibu hamil bahkan lansia
untuk melakukan pijat. Mama Hen merasa dengan memiliki ketrampilan Pijat Tradisional menjadi berkat bagi dirinya dan keluarga dan juga menjadi berkat bagi oramg-orang yang dilayaninya.
“Awalnya sebelum saya mengikuti pelatihan pijat dengan CD Bethesda. Saya pijat biasa-biasa saja bahkan saya tidak memiliki pasien tetap. Tetapi ketika saya mengikuti kegiatan atau pelatihan dari CD Bethesda dengan berbagai teori dan praktek yang diberikan, saya saat ini merasa mahir dalam pijat, sehingga saat ini banyak sekali yang datang dirumah saya hanya untuk pijat. Bahkan ketika mereka mau melakukan pijat harus buat jadwal dengan saya, karena sebelumnya sudah ada yang membuat janji dengan saya untuk pijat. Dalam 1 hari saja saya bisa memijat 4 sampai 6 orang, itu saya lakukan mulai dari jam 10 pagi sampai jam 12 malam. Memang ini semua karena CD Bethesda yang membuat saya untuk giat dan fokus dalam pijat. Dalam 1 minggu saja, saya bisa mendapatkan upah pijat itu kurang lebih Rp.900.000 ini justru membawa dampak yang baik untuk saya dan keluarga saya” kata Mama Hen.
Mama Hen sering dipanggil oleh pihak Puskesmas Tanaraing untuk membantu ibu yang bersalin.
“Ketika di Puskesmas ada ibu yang susah bersalin saya sering dipanggil oleh Puskesmas untuk melakukan pijat kepada ibu yang akan bersalin, dan dapat membantu kelancaran proses persalinan. Pengalaman saya, ada ibu yang mau bersalin di rumah karena lama ambulance yang datang saya pernah menolong ibu yang bersalin bersama dengan bidan dari Puskesmas. Tetapi saya selalu melaporkan kepada pihak puskesmas jika ada yang bersalin dirumah karena lambatnya penjemputan dari puskesmas namun tetap dibawah pemantauan tenaga kesehatan” ungkap Mama Hen.
Pada saat melakukan pelayanan pijat, Mama Hen juga mempromosikan minyak urut yang diproduksi oleh Kelompok Dasawisma Karang Berhias, setiap orang yang dilayani Mama Hen selalu menganjurkan untuk membeli minyak urut karena manfaatnya sangat bagus. (Astantry TA Djama)
