


Kolaborasi Perangi Gizi Kurang, Gizi Buruk dan Stunting di Desa
Februari 11, 2025


Menjadi Peduli, Peran Nyata Atasi HIV dan AIDS di Kabupaten Belu
Maret 18, 2025Herbal Membawa Berkat dan Keuntungan
Kelompok Dasawisma Karang Berhias berada di Desa Tanaraing, Kecamatan Rindi dengan jumlah anggota 10 orang yang diketuai oleh Ibu Yuliana Kudji Lingu. Kelompok berfokus pada pembuatan minyak urut atau yang biasa disebut dengan GPU nyaman, instan kunyit dan instan jahe serta minuman asam. Saat ini produk herbal Kelompok Dasawisma Karang Berhias sudah terjual baik di dalam desa, luar desa maupun luar kecamatan. “Awalnya kami hanya ibu-ibu rumah tangga yang sibuk masing-masing di rumah.
Pada tahun 2021 UPKM/CD Bethesda YAKKUM Wilayah Sumba Timur masuk ke desa kami Desa Tanaraing. Mereka melakukan pelayanan dalam sektor kesehatan. Saat ini mereka melatih kami dalam membuat minyak urut, instan imun dan juga gula asam yang tentunya bahan-bahan tersebut ada dirumah kami. Saya dengan teman-teman yang mendapatkan manfaat itu berinisiatif membentuk kelompok yang tentunya difasilitasi dari UPKM/CD Bethesda YAKKUM, sehingga kami menamai kelompok kami Dasawisma Karang berhias yang berfokus pada herbal,” ungkap Yuliana Ketua kelompok itu.
“Mamang saat ini sudah banyak minyak urut yang kami jual. Banyak sekali pesanan yang kami terima, tidak hanya minyak urut saja ada juga konsumen yang pesan instan kunyit sehingga kami terus membuat sesuai pesanan”, kata Mama Yuliana selaku ketua kelompok.
Selanjutnya Kelompok Dasawisma Karang Berhias terus berinovasi menjadi kelompok yang lebih berkualitas. “Kami difasilitasi oleh UPKM/CD Bethesda YAKKUM, mengundang Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumba Timur untuk menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai salah satu legalitas usaha kelompok dalam sektor obat tradisional. Pertemuan terlaksana pada tanggal 14 April 2023 bertempat di kantor Desa Tanaraing yang dihadiri oleh Dinas Kesehatan Sumba Timur, Pemerintah Desa Tanaraing dan seluruh anggota kelompok. Pertemuan ini membuat kami semangat untuk terus mengembangkan potensi herbal ini” ungkap Ibu Yulina dengan bangga.
Selanjutnya Ibu Yuliana mengatakan bahwa pendampingan UPKM/CD Bethesda YAKKUM Wilayah Sumba Timur terus berdampak bagi Kelompok Dasawisma Karang Berhias. Kami difasilitasi lagi untuk bertemu dengan pihak Puskesmas Tanaraing dan juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sumba Timur untuk menggunakan Puskesmas lama yang berada di Desa Tanaraing, untuk dijadikan sebagai rumah produksi produk yang kami hasilkan”, ungkap Yuliana.
Hasil dari koordinasi tersebut akhirnya Kepala Puskesmas Tanaraing atas ijin Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur memberikan puskesmas lama kepada Kelompok Dasawisma Karang Berhias untuk digunakan sebagai rumah produksi. Yan Mangu Abi, A.Md. Kep selaku Kepala Puskesmas Tanaraing mengatakan ini merupakan terobosan yang bagus dalam sektor kesehatan secara tradisional. “Memang untuk kesehatan, ada banyak tanaman herbal yang bisa kita manfaatkan menjadi sesuatu yang sangat baik untuk kesehatan kita. Kelompok di Desa Tanaraing ini sudah berani untuk berinovasi membuat minyak urut, instan dan minuman gula asam sesuai dengan bahan yang ada di lingkungan mereka, sehingga kami memberikan tempat ini untuk menumbuhkan semangat mereka untuk tetap terus berinovasi”. Untuk mengoptimalkan produk kelompok, Puskesmas Tanaraing mengutus Ambu yang merupakan petugas farmasi untuk mendampingi kelompok dalam pengembangan herbal secara berkala.
Kelompok Dasawisma Karang Berhias memperbaiki gedung puskesmas lama yang ditangani langsung oleh Pemerintah Desa dengan melakukan strategi kerja bakti bersama di lokasi. Kader Posyandu, Tim PKK Desa, Kelompok Dasawisma Karang Berhias serta masyarakat desa turut berpartisipasi pada pelaksanaan kerja bakti. Beberapa perbaikan yang dilakukan pada gedung puskesmas lama untuk menjadi rumah produksi, antara lain membuat bedeng tanaman berkhasiat obat, membuat pagar keliling untuk beden dan kompleks rumah produksi, membuat bak penampung air untuk menyiram tanaman serta pembersihan lainnya. Sedangkan pada bagian dalam dilakukan perbaikan tembok yang lubang, plafon yang sudah lapuk, pengecatan dinding yang sudah kusam, pemasangan arus listrik, pemasangan sarana cuci tangan pakai sabun, pemilahan ruang ganti, memasak, penyimpanan bahan baku dan pengemasan yang lebih steris sesuai standar yang berlaku.
Dalam kunjungan tersebut Dra. Merliaty P. Simanjuntak, M.Si selaku Ketua PKK Kabupaten Sumba Timur memberikan apresiasi kepada kelompok yang telah mengembangkan berbagai macam herbal sesuai potensi yang ada di desa dan menjadi wirausaha kelompok.
“Saya sangat bangga dengan ibu-ibu kelompok Dasawisma Karang Berhias yang sudah berinovasi melakukan banyak perubahan yang ada di desa, secara khusus memanfaatkan tanaman herbal menjadi produk unggulan yang menjadikan sebagai usaha kelompok. Pemanfaatan herbal memang saat ini hampir punah, tetapi dengan adanya kelompok ini potensi herbal dikembangkan sehingga menjadikan produk unggulan di Desa Tanaraing” ungkap Merliaty dalam kunjungannya itu.
Dalam perjalanan pengembangan rumah produksi, UPKM/CD Bethesda YAKKUM Wilayah Sumba Timur memfasilitasi penyiapan berkas persyaratan perijinan pemasaran dan kelayakan rumah produksi kelompok untuk diajukan kepada Badan Pos POM di Waingapu yang bertujuan untuk menjadikan produk yang berkualitas baik dan dapat dipasarkan di dalam desa, kecamatan maupun luar kecamatan hingga diluar kabupaten. Pendampingan dilakukan oleh Badan POM dengan memberikan beberapa fasilitas kelengkapan rumah produksi agar terus berkembang menjadikan produk unggulan yang mampu bersaing dalam sektor obat tradisional.
Setelah kelompok melakukan pemberkasan persyaratan izin pemasaran dan juga kelayakan tempat produksi obat tradisional yang sesuai dengan standar Badan POM, pada tanggal 25 Mei 2023 Kelompok Dasawisma Karang Berhias, Desa Tanaraing mendapatkan Sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik Secara Berkala yang diserahkan langsung oleh Bupati Sumba Timur. Sertifikat diberikan di Kelurahan Lambanapu pada kegiatan Penguatan Inovasi dan Literasi Melalui Dukungan Wellness Tourism dengan Pendampingan UMKM Obat Tradisional dan Kosmetik yang diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. Bupati memberikan apresiasi kepada kelompok sebagai pelaku UMKM yang bergerak dalam sektor usaha obat tradisional. Bupati juga menyampaikan terimakasih kepada pihak yang membantu dalam pengembangan obat tradisional yang merupakan titipan nenek moyang yang memang perlu dilestarikan saat ini agar kelak anak cucu atau generasi kedepannya tidak meninggalkan hal-hal yang berbau tradisional.