Peran Aktif POKJA AMPL Wewewa Timur dan Keberhasilan STMB Desa
Februari 14, 2022Kepedulian dan Harapan Dalam Pita Merah
Juni 2, 2022Sabun Herbal Desa Diminati Masyarakat Kota
Pucuk dicinta ulam tiba. Itulah peribahasa yang cocok untuk Mama Aksamina Jenbeka dan Mama Nersi Karma, keduanya adalah Tim Kesehatan Desa (TKD) Desa Kamaifui, Kecamatan Mataru. Mereka berdua juga sebagai penggiat sabun herbal di desanya. Berawal dari pembekalan pengetahuan dan keterampilan pembuatan sabun herbal serta manfaatnya yang diselenggarakan oleh UPKM/CD Bethesda YAKKUM, Aksamina dan Nersi kemudian sering mempraktekkan pembuatan sabun herbal dan bereksperimen dengan bahan-bahan tanaman yang ada di sekitar rumah yang menurut mereka bermanfaat untuk kesehatan kulit. Hasilnya digunakan untuk keluarga dan sebagian diberikan kepada tetangga.
Selain itu, Mama Aksamina dan Mama Nersi didampingi staf UPKM/CD Bethesda YAKKUM juga berinisiatif memberi pelatihan pembuatan sabun herbal bagi ibu hamil dan orang tua pemilik balita. Pelatihan ini dimaksudkan agar ibu hamil dan orang tua balita bisa membuat sabun herbal dan dipakai keluarga sehingga selalu mengupayakan pemeliharaan kesehatan dengan cara menjaga kebersihan tubuhnya.
Tidak hanya di desa, sabun herbal tersebut juga diminati masyarakat di Kalabahi, kota Kabupaten Alor. Berawal dari kerabat Mama Nersi yang tinggal di Kalabahi yang mencoba menggunakan sabun herbal tersebut dan merasakan khasiatnya untuk kesehatan kulitnya. Setelah beberapa hari memakai sabun herbal bikinan mama Nersi, ternyata flek-flek hitam yang ada di wajahnya berangsur menghilang. Dia bercerita kepada beberapa tetangganya tentang keampuhan sabun herbal dari Desa Kamaifui itu. Hal ini menjadikan warga tertarik dan memesan sabun herbal melalui dirinya, sehingga pemesanan sabun herbal ke Mama Nersi dan Mama Aksamina menjadi meningkat drastis.
Mengingat jarak dari Desa Kamaifui dengan Kota Kalabahi cukup jauh dan melewati bukit dan lembah, sehingga saudara Mama Nersi menawarkan untuk pembuatan sabun herbal bisa dilakukan di kota saja supaya para pemesan tidak kejauhan untuk mendapatkan sabun herbal. Tawaran tersebut diterima dan pada Agustus 2020 Mama Aksa dan Mama Nersi datang ke kota Kalabahi Alor untuk membuat sabun herbal tentunya dengan membawa bahan-bahan herbal dari desa. Ada 9 jenis tanaman herbal yang digunakan yakni daun sirih, temulawak, kunyit, daun mimba, bengkoang, sereh, daun blimbing wuluh, gandarusa dan bahan penunjang lainnya.
Pesanan masih terus berdatangan dari kota. Jika stok sabun herbal sudah mulai menipis, maka Aksamina dan Nersi datang ke kota untuk memproduksi sabun lagi. Setelah sabun herbal diproduksi di kota, selama bulan Agustus-September 2020 sudah terjual 150 buah sabun herbal. Harga sabun herbal per buah di bandrol harga Rp 20.000 sehingga mama berdua membawa uang Rp 3.000.000 ke desanya. Pesanan demi pesanan masih terus mengalir dan kembali memproduksi sabun di kota jika stok sabun herbal sudah mulai menipis. (Wisnugroho).