Rumah Herbal Cahaya Bonibais
September 16, 2024Menanam Sayur, Menunjang Gizi
September 23, 2024Peningkatan Kapasitas Menuju Transpuan Berdaya
Yayasan Kebaya sebagai kelompok yang mempunyai kepedulian khusus terhadap transpuan. Upaya pemberdayaan secara internal terus dilakukan. Ada beberapa strategi untuk pemberdayaan organisasi antara lain dengan kegiatan capacity building atau peningkatan kapasitas pengurus dan anggota. UPKM/CD Bethesda YAKKUM bersama Yayasan Kebaya melakukan kegiatan-kegiatan capacity building untuk memberdayakan transpuan di Yogyakarta. Kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas tersebut bervariasi dari mulai pendampingan, coaching, dan advokasi.
UPKM/CD Bethesda YAKKUM bersama Yayasan Kebaya bekerjasama melakukan beberapa kegiatan berupa supporting advokasi kebijakan, pendampingan teknis pengelolaan program dan organisasi serta supporting aktivitas dalam pengendalian HIV dan AIDS. Beberapa pendampingan teknis yang dilakukan, antara lain penyusunan Rencana Strategis (Renstra), peningkatan kapasitas terkait manajemen organisasi serta pelatihan ketrampilan bagi pengurus maupun klien yang tinggal di shelter Yayasan Kebaya. Melalui pendampingan teknis yang dilakukan, harapannya Yayasan Kebaya dapat melaksanaan program dan kegiatan dengan lebih maksimal.
Yayasan Kebaya Yogyakarta sendiri merupakan organisasi non-profit yang berdiri sejak tahun 2006 yang bergerak di isu HIV dan AIDS, dukungan perawatan ODHIV dalam shelter dan di luar shelter serta avokasi dan pemberdayaan transpuan. Sampai saat ini Yayasan Kebaya telah menjangkau pelayanan sebanyak 365 transpuan di seluruh DIY.
Sebagai salah satu lembaga yang mengembangkan penyehatan tradisional dan pengolahan bahan makanan lokal, UPKM/CD Bethesda pun telah banyak melakukan peningkatan kapasitas bagi Yayasan Kebaya melalui beberapa kegiatan, sbb:
Coaching Pengolahan Minyak Urut
Kegiatan coaching pengolahan minyak urut dilaksanakan pada 16 November 2022, bertempat di Sekretariat Yayasan Kebaya. Kegiatan ini melibatkan 12 orang pengurus dan penghuni shelter Yayasan Kebaya dan difasilitasi oleh Pungkas Widiasmoro dari UPKM/CD Bethesda YAKKUM. Tujuan dilaksanakanya coaching pengolahan minyak urut adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang manfaat minyak urut dalam peningkatan kondisi kesehatan ODHIV dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta tentang cara pembuatan minyak urut.
Sebelum memulai praktik pembuatan minyak urut, fasilitator mengenalkan bahan-bahan yang biasanya dipakai berupa jahe, kencur, dlingo, polo, sambung otot, kayu urip atau patah tulang, beberapa daun herbal, minyak-minyakan, menthol, dan juga kamfer.
Pelaksanaan praktik pembuatan minyak urut herbal memakan waktu kurang lebih 3 jam karena menunggu minyak yang dipanaskan menjadi dingin. Setelah selesai praktik, hasilnya dimasukkan dalam botol berukuran 60ml dan satu liter minyak rata-rata bisa menjadi 13 botol.
Coaching Pijat Urut Tradisional
Pijat urut tradisional Indonesia adalah salah satu metode pijat yang dilakukan secara turun temurun menggunakan tradisi ritual bangsa Indonesia. Proses pemijatan dilakukan dengan cara memijat dan mengurut permukaan tubuh manusia yang bertujuan untuk membuat badan bugar dan mengatasi gangguan kesehatan.
Coaching pijat urut tradisional bagi Yayasan Kebaya diikuti sebanyak 16 orang pengurus dan klien Yayasan Kebaya. Coaching pijat urut ini dilaksanakan pada 14 Maret 2023. Materi yang disampaikan ketika coaching antara lain adalah sejarah pengertian, manfaat, dan filosofi urut tradisional, prinsip dasar pengobatan tradiosional, anatomi umum, otot, dan pergerakannya, cara memeriksa kondisi, metode pijat tradisional, Pedoman pelayanan pijat tradisional, dan prosedur pijat urut relaksasi.
Para peserta pijat memahami bahwa pijat tradisional berhubungan dengan peningkatan kesehatan yang bisa distimulasi melalui semua bagian tubuh mulai dari kaki, punggung, leher, dan kepala. Fasilitator menyampaikan agar peserta dapat mempraktekkan ilmu pijat yang sudah didapat karena tidak ada orang bisa memijat hanya karena membaca, tapi harus banyak praktiknya. Pijat bukan masalah teori, tapi masalah jam terbang dalam memijat.
Coaching Pengolahan Pangan Lokal
Asupan gizi untuk ODHIV dapat memanfaatkan potensi bahan makanan lokal yang tersedia di setiap daerah. Indonesia mempunyai banyak aneka ragam pangan yang mendukung pola makan bergizi dan seimbang. Pemenuhan gizi dari pangan lokal ini yang kurang diketahui masyarakat secara umum. Bahan pangan lokal mempunyai nilai gizi yang tidak kalah dengan gandum dan beras, bahkan memiliki kelebihan yang tidak dimiliki gandum dan beras, yaitu kandungan serat.
Upaya peningkatan gizi ODHIV maupun klien yang tinggal di shelter dilakukan dengan memaksimalkan keterampilan Pengolahan Pangan Lokal. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 September 2023 bertempat di Sekretariat Yayasan Kebaya. Tujuan dari coaching pengolahan bahan pangan lokal bagi Yayasan Kebaya yakni untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta tentang ragam dan kandungan gizi bahan pangan lokal dan memberikan ketrampilan kepada peserta agar mampu membuat variasi makanan berbasis bahan pangan lokal untuk meningkatkan gizi ODHIV.
Rosalia Mahanani selaku fasilitator mengawali coaching dengan materi ‘Pengolahan Pangan lokal untuk Peningkatan Gizi bagi ODHIV’. Paparan tersebut berisikan materi tentang bahan pangan lokal yang bisa diolah, kandungan dan gizi yang ada di setiap bahan pangan lokal, dan manfaat yang dapat diterima oleh tubuh. Selanjutnya, dilakukan praktik pembuatan rolade, sempol, dimsum, dan crepes. Bahan pangan lokal yang digunakan selama proses pembuatan makanan adalah tepung mocaf (modified cassava flour) pengganti terigu.
Output dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang ragam dan kandungan gizi bahan pangan lokal serta peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peserta agar mampu membuat variasi makanan berbasis bahan pangan lokal untuk meningkatkan gizi ODHIV.
Selain peningkatan kapasitas melalui sejumlah coaching, UPKM/CD Bethesda YAKKUM juga melakukan pendampingan untuk melakukan Review terhadap Shelter ODHIV yang dimiliki Yayasan Kebaya. Shelter yang dikelola Yayasan Kebaya tersebut, saat ini menampung 11 orang ODHIV yang tidak memiliki keluarga atau membutuhkan tempat tinggal setelah perawatan di rumah sakit. Biaya makan bagi klien yang tinggal di shelter Yayasan Kebaya Yogyakarta berasal dari Dinas Sosial DIY.
Yayasan Kebaya Yogyakarta memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai dasar dalam menjalankan program shelter tersebut. Agar pencapaian misi untuk peningkatan kualitas pelayanan ODHIV di shelter maka diadakan Review terhadap SOP Shelter Yayasan Kebaya. Review ini melibatkan pengurus dan staf Yayasan Kebaya, KPA DIY, dan fasilitator dari PKBI Kota Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melihat progress implementasi, tantangan yang dihadapi serta rekomendasi kemungkinan perlunya dilakukan revisi terhadap SOP yang dimiliki.
Hasil dari review menghasilkan SOP Pengelolaan Shelter ODHIV. SOP revisi tersebut meliputi pengertian dan prinsip, persyaratan penghuni shelter, jangka waktu tinggal di shelter, serta rujukan layanan kesehatan yang dapat dihubungi. SOP dapat disesuaikan dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di shelter Yayasan Kebaya. Tidak harus memaksakan SOP yang digunakan di lembaga lain, akan tetapi harus disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan orang-orang yang tinggal di dalamnya sehingga tidak saling terbebani satu dan yang lainnya.
Program pendampingan yang dilakukan dalam bentuk pelatihan, dan pendampingan teknis bagi pengurus dan penghuni shelter Yayasan Kebaya diharapkan dapat mendukung pencapaian misi untuk meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan organisasi, serta meningkatan sosial ekonomi bagi komunitas transpuan di Yogyakarta.
(Novia Keren Cahyanti)